Saturday, September 22, 2012

Ada Akal Tapi...

Sekumpulan tikus bermesyuarat tentang cara menangani ancaman seekor kucing besar di rumah tempat mereka bersarang.

“Kita keluar waktu siang kerana waktu itu kucing selalunya tidur,” cadang sekor kucing tua.

“Anak-anak yang masih kecil mesti ditemani oleh yang lebih tua ketika keluar mencari makanan”, tambah seekor tikus yang lebih tua.

“Jangan lupa hindari tempat-tempat yang bahaya dan sensetif,” kata seekor tikus yang kudung sebelah kakinya. Ia sangat berpengalaman dan pernah ditangkap oleh kucing, tetapi berjaya melepaskan diri.

Tiba-tiba datang sekumpulan tikus muda “menyergah” masuk ke dalam mesyuarat itu dengan angkuhnya.

“Kami lebih tahu tentang selok –belok pertahanan dan keselamatan diri. Kami ada cadangan,” kata seekor daripada mereka.

Tikus-tikus tua berdiam diri. “Silakan,beri pandangan kamu.”

“Mudah saja, kita gantung satu loceng di leher kucing itu. Bila dia bergerak, loceng itu berbunyi, dan kita mendengarnya, maka kita pun boleh melarikan diri.”

“Bagus! Inilah cadangan yang terbaik!” sokong tikus muda yang lain sambil memandang sinis tikus-tikus tua.Angkuh.

“Baiklah.. kami terima cadangan itu.Cuma, ada satu pertanyaan...” ujar tikus tua.

“Apa dia?”

“Siapa nak gantung loceng di leher kucing itu?”

Semua tikus muda terdiam dan saling berpandangan. Ya, tak ya juga.. Fikiran mereka tak terjangkau lagi ke tahap itu.

Moral: Pengalaman dan kematangan tidak boleh ditempa semata-mata dengan banyak membaca dan berwancana. Awas, sindrom ada akal tetapi tak berakal.

Sumber: Majalah Solusi (isu no.6)

No comments:

Post a Comment